Pages

Sabtu, 23 Agustus 2014

[7Wonders] Kopi Pagar Alam Nan Eksotis Seperti Terios





Di tengah keasyikan tim 7Wonders Terios menjajal jalanan light off-road, ada kabar bahwa mesin pengolah kopi sudah berfungsi kembali. Tanpa membuang waktu kami segera bergerak menuju lokasi di Pusat Kota Pagaralam untuk menyaksikan sendiri seperti apa pengolahan kopi di Pagaralam. 

  



Ternyata sistem pengolahannya mirip dengan sentra kopi di Liwa dan Lahat nyaris sama saja. Perbedaannya adalah cara me-roaster biji kopi. Walaupun di Pagaralam – drum untuk me-roaster biji kopi sama dengan yang di Lahat tetapi untuk memutarnya sudah menggunakan mesin. Sementara untuk proses penggilingannya sama yaitu memakai 2 mesin. Pertama biji kopi dihaluskan jadi butiran kasar. Kemudian dipindah ke mesin satunya untuk dibuat makin lembut.







Seperti halnya proses pengolahan padi sebelum menjadi beras siap dikonsumsi maka pengolahan buah kopi jadi biji kopi juga menarik perhatian kami. Diok bilang jika kakaknya Nando punya mesin pengolah buah kopi jadi biji kopi. Mesin Engelberg Huller bikinan USA ini berdimensi besar dan digerakkan dengan diesel.

Sembari mempraktekkan sistem kerja mesin pengolah buah kopi Engelberg Huller, Diok menerangkan trik untuk mengetahui buah kopi yang dijemur sudah kering atau belum. “Coba ambil segengam lalu goyang-goyang. Nah, kalau di dalam buah kopi yang sudah dijemur ada bunyinya berarti biji di dalamnya sudah terpisah dengan dagingnya. Baru ini bisa diolah jadi biji kopi,” celoteh penyuka kendaraan 4x4 ini.




Biasanya para petani kopi akan menyimpan buah kopi dalam kondisi masih terbungkus dengan kulitnya. “Kalau disimpan masih dengan kulitnya akan lebih awet dan tak mudah menyusut,” lanjut Diok. Jika harga kopi lagi kurang baik para petani biasanya menyimpan buah kopi dalam karung-karung besar. Ketika harga membaik barulah diolah menjadi kopi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger | Template Created By Lord HTML